Cerita sedih

“CINCIN MURAH HADIAH DARI PACARKU” #baca dengan hati xD


''Selamat ulang tahun sayang...!''

ujar seorang pria pada pacarnya sambil memberikan kado berupa kotak cincin yang terbuat dari kertas berwarna PING yang di hiasi dengan pita warna MERAH serta sebuah amplop surat yang menebarkan wangi parfum ke sukaan si cewek.

Setelah pacarnya pulang...
Dengan hati berbunga-bunga, si cewek
buru-buru lari kedalam kamarnya dan membuka kotak cincin itu.
Tapi tak lama kemudian hatinya kecewa. Berharap itu adalah sebuah cincin emas...
Ternyata yang di dapatkannya hanyalah sebuah
cincin berbahan almunium yang berukiran gambar
sebuah hati.

Dengan wajah lesu, si cewek kembali menutup kotak
cincin itu dan melemparkannya kebawah kasur
berserta amplop berisikan surat tanpa membacanya
terlebih dahulu.

ke esokan harinya..
Si cewek kembali mendapatkan sebuah kado ulang
tahun. Tapi kali ini dari teman pria nya berupa handphone yang sudah lama di idam-idamkannya .
Sejak saat itu, si cewek mulai dekat dengan teman prianya yang telah memberikan hadiah henpon di hari ulang tahunnya yang ke 17 tahun. Dan lama-kelamaan, akhirnya terjalinlah sebuah hubungan erat layaknya orang berpacaran. Tentu saja setelah si cewek putus dengan pacar lamanya.
Satu bulan kemudian.
Hubungan mereka semakin lengket seperti susah untuk di pisahkan dengan orang yang tadinya hanyalah sebatas teman pria nya saja. Bahkan si cewek rela memberikan apa yang dia miliki demi menunjukkan besarnya cintanya pada pacar barunya



Hingga suatu hari...

Terjadilah pertengkaran antara kedua pasangan

kekasih ini karna sebuah hal kecil. Perlakuan pacar
barunya berubah drastis. Tadinya sikap si cowok yang lembut, romantis dan penuh kasih sayang. Kini telah berubah dengan sikap aslinya yang kasar, arogan dan suka main tangan. Tak jarang sebuah tamparan sering kali mendarat di pipi si cewek di saat mereka sedang bertengkar. Hingga akhirnya si cowok pun meninggalkannya dengan cewek lain.

Tak di sangka...

Kini si cewek hanya bisa menangis di dalam kamarnya. Alangkah menyesalnya dia setelah memberikan apa yang di milikinya pada cowok yang telah menghianati cintanya. Di saat sedang menangis, si cewek tak sengaja melihat sebuah kotak cincin dan sebuah amplop di bawah tempat tidurnya. Dia teringat kembali dengan mantan pacarnya yang dulu pernah ia tinggalkan karna pria lain. Di saat itulah ia penasaran dengan isi surat yang ada di dalam amplop itu.


'' For my love

Sebelumnya aku ucapkan selamat ulang tahun yang ke 17 untukmu cinta. Semoga kamu di berkahi rezeki dan kemudahan oleh yang maha kuasa dan semakin
dewasa dalam semua sikap.


Maaf ya sayang..
Aku cuman bisa memberimu hadiah cincin seperti ini. Tapi suatu saat aku akan berjanji memberikanmu cincin emas sebagai tanda kemurnian cinta kita berdua dalam ikatan yang lebih resmi nanti.

Doakan aku ya sayang,, agar aku di terima kerja.. nanti gaji pertamaku, akan aku belikan cincin emas buatmu agar aku bisa meminangmu.
I Love You...!!!''
Hatinya pun berguncang setelah membaca isi surat itu. Si cewek langsung menangis setelah menyadari bahwa cowok yang pernah dia hianati ternyata sangat tulus mencintainya.


Detik itu juga si cewek langsung menelpon mantan

pacarnya itu untuk meminta maaf karna telah
menghianati cintanya. Tapi setelah tersambung dan
telpon pun di jawab, si cewek langsung pingsan.
Ternyata yang menjawab adalah ibu si cowok yang
mengabarkan anaknya sudah meninggal dunia akibat kecelakaan waktu dia berangkat kerja.




Penyesalan selalu datang belakangan. Tapi inti dari
cerita di atas dapat kita rasakan. Bahwa... Ketulusan
sebuah Cinta tidak dapat di nilai dari harta benda. Tapi nilailah cinta seseorang dari hati dan keiklasan.
Insyaallah cinta yang tulus akan dapat kamu raih.












 PENYESALAN 

4 tahun, mungkin bukan waktu yang singkat tuk mengenal seseorang. Ridwan faisal adalah sosok seseorang yang sangat tulus, baik dan sangat menyayangiku. Apapun akan dilakukannya untuk membuatku bahagia. Tapi aku begitu bodoh, 4 tahun aku sia-siakan begitu saja dengan mengabaikan semua kasih sayangnya. Aku tidak pernah memberikan waktuku untuk dia, aku selalu sibuk dengan semua urusanku tanpa memikirkan bahwa dia begitu ingin bertemu denganku.
Hingga suatu hari, dia jatuh sakit dan dia sangat membutuhkanku. Tapi aku masih berpikir dia hanya sakit biasa dan mungkin sebentar lagi akan sembuh. aku datang menjenguknya tapi hanya sekali dan esoknya aku sibuk lagi dengan urusanku. Hingga akhirnya dia harus dirawat karena semakin parah. Tapi bodohnya aku, aku tetap tidak peduli dan berpikir kalau semua masih baik-baik saja.
Setelah dia dirawat 3 hari, aku baru menjenguknya, aku begitu terkejut karena dia begitu parah, dan kondisinya semakin lemah. Tapi entah setan apa yang merasuki tubuh hingga esoknya aku tidak peduli lagi padanya.
Setelah beberapa hari kemuadian, dia pulang dari rumah sakit, bahkan aku gak tau. Saat itu aku pikir semua akan tetap baik-baik saja, hingga aku tak datang lagi untuk menjenguknya bahkan bertanya kabarnya pun tidak.
10 hari kemudian aku datang untuk menjenguknya, aku pikir keadannya membaik, tapi ternyata lebih buruk dan semakin lemah, bodohnya aku tidak berpikir sedikitpun kalau aku akan kehilangannya kalau pada saat itu akan menjadi hari terakhir aku melihatnya.
2 hari kemudian adiknya mencariku, dan memberitahukan bahwa dia telah meninggal, Ya Allah apalagi ini, mengapa semua harus terjadi padaku, selama ini hatiku telah buta, padahal saat itu dia sangat membutuhkanku, samasekali aku tidak menghiraukan orang yang aku sayang hingga akhirnya dia meninggalkanku untuk selamanya, bahkan Allah tidak mengizinkanku tuk melihat wajahnya di hari terakhirnya.
Bodoh, begitu bodohnya aku, seakan aku tidak punya hati, sampai aku begitu tega menyia nyiakan orang yang aku sayang, orang yang begitu menyayangiku.
Sekarang hanya tinggal penyesalan yang tiada akhir, yang selalu datang menghantui aku.


 
 
 
 

Kisah Nyata : Cinta Di Ujung Penyesalan

Ini adalah kisah nyata yang akan menginspirasi kita semua, saya dapatkan dari sebuah notes di facebook bernama Rina Amalina. Semoga dapat menjadi pelajaran dan HIKMAH bagi kita semua.

****
Suamiku kini telah tiada dan penyesalanku yg terus ada. Ini adalah kisah nyata di kehidupanku. Seorang suami yg kucintai yang kini telah tiada. Begitu besar pengorbanan seorang suamiku pada keluargaku. Begitu tulus kasih sayangnya untukku dan anakku. Suamiku adalah seorang pekerja keras. Dia membangun segala yang ada di keluarga ini dari nol besar hingga menjadi seperti saat ini. Sesuatu yang kami rasa sudah lebih dari cukup.

Aku merasa sangat berdosa ketika teringat suamiku pulang bekerja dan aku menyambutnya dengan amarah,tak kuberikan secangkir teh hangat melainkan kuberikan segenggam luapan amarah.
Selalu kukatakan pada dia bahwa dia tak peduli padaku,tak mengerti aku,dan selalu saja sibuk dengan pekerjaannya.

Tapi kini aku tahu.
Semua ucapanku selama ini salah.dan hanya menjadi penyesalanku karena dia telah tiada. Temannya mengatakan padaku sepeninggal kepergiannya. Bahwa dia selalu membanggakan aku dan anakku di depan rekan kerjanya.

Dia berkata, “ Setiap kali kami ajak dia makan siang, mas Anwar jarang sekali ikut kalau tidak penting sekali, alasannya slalu tak jelas. Dan lain waktu aku sempat menanyakan kenapa dia jarang sekali mau makan siang, dia menjawab, “ Aku belum melihat istriku makan siang dan aku belum melihat anakku minum susu dengan riang.lalu bagaimana aku bisa makan siang.” Saat itu tertegun,aku salut pada suamimu. Dia sosok yang sangat sayang pada keluarganya. Suamimu bukan saja orang yang sangat sayang pada keluarga,tapi suamimu adalah sosok pemimpin yang hebat. Selalu mampu memberikan solusi-solusi jitu pada perusahaan.”

Aku menahan air mataku karena aku tak ingin menangis di depan rekan kerja suamiku. Aku sedih karena saat ini aku sudah kehilangan sosok yang hebat.
Teringat akan amarahku pada suamiku, aku selalu mengatakan dia slalu menyibukkan diri pada pekerjaan,dia tak pernah peduli pada anak kita. Namun itu semua salah. Sepeninggal suamiku. Aku menemukan dokumen2 pekerjaannya. Dan aku tak kuasa menahan tangis membaca di tiap lembar di sebuah buku catatan kecil di tumpukan dokumen itu, yang salah satunya berbunyi:

“Perusahaan kecil CV.Anwar Sejahtera di bangun atas keringat yang tak pernah kurasa. Kuharap nanti bukan lagi CV.Anwar Sejahtera, melainkan akan di teruskan oleh putra kesayanganku dengan nama PT. Syahril Anwar Sejahtera. Maaf nak, ayah tidak bisa memberikanmu sebuah kasih sayang berupa belaian. Tapi cukuplah ibumu yang memberikan kelembutan kasih sayang secara langsung. Ayah ingin lakukan seperti ibumu. Tapi kamu adalah laki-laki. Kamu harus kuat. Dan kamu harus menjadi laki-laki hebat. Dan ayah rasa,kasih sayang yang lebih tepat ayah berikan adalah kasih sayang berupa ilmu dan pelajaran. Maaf ayah agak keras padamu nak. Tapi kamulah laki-laki. Sosok yang akan menjadi pemimpin, sosok yang harus kuat menahan terpaan angin dari manapun. Dan ayah yakin kamu dapat menjadi seperti itu.”

Membaca itu, benar-benar baru kusadari.betapa suamiku menyayangi putraku. betapa dia mempersiapkan masa depan putraku sedari dini. Betapa dia memikirkan jalan untuk kebaikan anak kita.
Setiap suamiku pulang kerja. Dia selalu mengatakan, “ Ibu capai? Istirahat dulu saja”
Dengan kasar kukatakan, “ Ya jelas aku capai, semua pekerjaan rumah aku kerjakan. Urus anak, urus cucian, masak, ayah tahunya ya pulang datang bersih. titik.”

Sungguh,bagaimana perasaan suamiku saat itu. Tapi dia hanya diam saja. Sembari tersenyum dan pergi ke dapur membuat teh atau kopi hangat sendiri. Padahal kusadari. Beban dia sebagai kepala rumah tangga jauh lebih berat di banding aku. Pekerjaannya jika salah pasti sering di maki-maki pelanggan. Tidak kenal panas ataupun hujan dia jalani pekerjaannya dengan penuh ikhlas.

Suamiku meninggalkanku setelah terkena serangan jantung di ruang kerjanya.tepat setelah aku menelponnya dan memaki-makinya. Sungguh aku berdosa. Selama hidupnya tak pernah aku tahu bahwa dia mengidap penyakit jantung. Hanya setelah sepeninggalnya aku tahu dari pegawainya yang sering mengantarnya ke klinik spesialis jantung yang murah di kota kami. Pegawai tersebut bercerita kepadaku bahwa sempat dia menanyakan pada suamiku:
“Pak kenapa cari klinik yang termurah? Saya rasa bapak bisa berobat di tempat yg lebih mahal dan lebih memiliki pelayanan yang baik dan standar pengobatan yang lebih baik pula.”

Dan suamiku menjawab, “ Tak usahlah terlalu mahal. Aku cukup saja, aku ingin tahu seberapa lama aku dapat bertahan. Tidak lebih. Dan aku tak mau memotong tabungan untuk hari depan anakku dan keluargaku. Aku tak ingin gara-gara jantungku yang rusak ini mereka menjadi kesusahan. Dan jangan sampai istriku tahu aku mengidap penyakit jantung. Aku takut istriku menyayangiku karena iba. Aku ingin rasa sayang yang tulus dan ikhlas.”

Tuhan..Maafkan hamba Tuhan, hamba tak mampu menjadi istri yang baik. Hamba tak sempat memberikan rasa sayang yang pantas untuk suami hamba yang dengan tulus menyayangi keluarga ini. Aku malu pada diriku. Hanya tangis dan penyesalan yang kini ada.
Saya menulis ini sebagai renungan kita bersama. Agar kesalahan yang saya lakukan tidak di lakukan oleh wanita-wanita yang lain. Karena penyesalan yang datang di akhir tak berguna apa-apa. Hanyalah penyesalan dan tak merubah apa-apa.

Banggalah pada suamimu yang senantiasa meneteskan keringatnya hingga lupa membasuhnya dan mengering tanpa dia sadari.
Banggalah pada suamimu, karena ucapan itu adalah pemberian yang paling mudah dan paling indah jika suamimu mendengarnya.
Sambut kepulangannya di rumah dengan senyum dan sapaan hangat. Kecup keningnya agar dia merasakan ketenangan setelah menahan beban berat di luar sana.
Sambutlah dengan penuh rasa tulus ikhlas untuk menyayangi suamimu.
Selagi dia kembali dalam keadaan dapat membuka mata lebar-lebar.
Dan bukan kembali sembari memejamkan mata tuk selamanya.

Teruntuk suamiku.
Maafkan aku sayang.
Terlambat sudah kata ini ku ucapkan.
Aku janji pada diriku sendiri teruntukmu.
Putramu ini akan kubesarkan seperti caramu.
Putra kita ini akan menjadi sosok yang sepertimu.
Aku bangga padamu,aku sayang padamu.

Istrimu
Rina

(Silahkan berbagi tulisan ini kepada saudara,teman,kerabat anda. Saya berharap pengalaman yg saya miliki dapat menjadi pelajaran bagi kita semua...)

1 komentar: